Bat Trang Ceramic Village

Tempat ini dulunya merupakan desa penghasil keramik yang sangat terkenal yang memasok keramik utama di Vietnam Utara. Tapi karena perkembangan zaman, sekarang ini kita lebih menggunakan media lain seperti kaca, stainless steel, dan plastik sebagai bahan kebutuhan rumah tangga,  keramik sudah mulai ditinggalkan. Tapi Bat Trang tidak kehilangan pesonanya. Bat Trang tetap menjadi pusat produksi keramik, dengan berbagai macam inovasinya. Desa ini cukup luas dan hampir semua rumah merupakan toko yang menjual karya dari keramik maupun gypsum.

Untuk menuju pusat turis terdapat pasar yang khusus menjual keramik, jadi turis dapat lebih nyaman untuk memilih hasil karya penduduk sekitar. Pasar ini seperti tempat berkumpulnya jenis keramik, karena designnya relatif sama ditiap tokonya. Jadi pasar ini cukup mempresentasikan Desa Bat Trang. Di sekitar pasarnya, kita bisa belajar membuat hasil karya dari tanah liat.

Untuk menjangkau pusat desa ini (pasar), bisa ditempuh dengan Bus no 47 dari terminal Long Bien selama 20-30 menit karena jaraknya sekitar 15 km dari pusat Hanoi, lalu disambung dengan Xe Om (Ojek). Karena lumayan jauh dari halte pemberhentiannya.


Disarankan untuk langsung membuat kerajinan tangan dulu dari tanah liat, karena setelah membuat kita perlu menunggu selama satu jam untuk dikeringkan. Jadi selagi menunggu kering, kita bisa jalan-jalan ke pasar. Dan apabila tidak puas dengan hasil karyanya, bisa beli di pasar ini hehe.. 

Pertama-tama kita akan ditraining sama trainer, dia akan ngajarin buat mangkok, vas, gelas, dan piring. Bentuknya yang diajarkan memang simple tapi bisa sangat cantik dengan menghias mulut kerajinan kita menjadi bentuk hati, apel, atau bunga.
Setelah itu kita langsung terjun membuat kerajinan kita sendiri. Menyenangkan namun cukup sulit dan melelahkan lho. Karena kita harus memutar pelatnya sendiri.
Tipsnya, saat memutar harus memutar dengan sekuat tenaga dan berkali-kali, dan jangan sambil membentuk kerajinan tanah liat kita. Saat membentuk harus dalam keadaan pelat berputar dengan sendirinya. Membetuk kerajinannya pun dimulai dari bawah lalu naik ke atas. Intinya apapun bentuknya harus dengan lembut dan perasaan, jangan terlalu serius... Saat menyentuh ataupun membentuk kerajinan tanah liat, kondisi tangan kita harus tetap basah. Namun jangan terlalu lama dan asik membentuknya, karena kerajinan kita akan terlalu basah dan lembek untuk dibentuk.

Setelah menunggu untuk dioven, kita dapat menghias dan mewarnai kerajinan kita. Kita juga bisa membuat berapun kerajinan saat training. Namun untuk dapat membawa pulang, tentu ada biaya tambahan. Biaya untuk trainingnya saja sekitar 30.000 vnd, dan tiap kerajinannya sekitar 20.000 vnd. Apabila ingin warna di kerajinan tetap awet, bisa diberi polesan dengan menambah biaya 10.000vnd. Harganya tentu bervariasi di tiap tempat pelatihannya, namun tidak akan jauh dari kirasan harga tersebut.

Memang tempat seperti ini tentu ada di Indonesia, tapi tempat ini cukup menarik apabila ada waktu lenggang untuk dihabiskan di Hanoi.


my masterpieces

Hiasan ceramik untuk di dinding

Salahsatu kios di pasar


Popular posts from this blog

Tanjung Lesung

Seni