CREMONA

merupakan sebuah nama sebuah metode menggambar untuk menyelesaikan konstruksi batang statis tertentu dan sebuah kota indah di Italia sana. Namun, CREMONA bagiku merupakan sebuah kebanggaan. Sebuah karya anak bangga baktinya untuk masyarakat.

CREMONA merupakan majalah keprofesian HMS-ITB sejak tahun 1960an, bentuk karya nyata mahasiswa teknik sipil ITB. Penuangan ide kebentuk tulisan jurnalistik dan ilmiah yang disajikan dalam suatu fisik majalah yang harapannya masyarakat lebih mengerti tentang ketekniksipilan. Dengan bahasa sederhanya namun tidak meninggalkan poin pentingnya.

Dari brainstroming, penulisan, produksi, hingga distribusi, merupakan proses yang kami lalui sendiri. Merupakan suatu kerja tim yang kompleks dan sejujurnya kami buta akan hal tersebut. Namun tidak menjadi halangan, karena semua toh dapat dipelajari apabila kita ingin.

Sebuah kehormatan selama sepuluh bulan saya diamanahkan sebagai ketua umum CREMONA 2013/2014, banyak sekali pelajaran yang saya dapat. Bukan cara memproduksi sebuah majalah yang saya dapat, namun cara saya melihat sesuatu, cara saya menilai diri saya, cara saya menghargai orang lain, dan banyak lagi. Berorganisasi kali ini benar-benar mengajari saya 'berkaca' pada diri saya, banyak hal yang perlu dibenahi, banyak hal yang cacat pada diri saya.

Terima kasih saya mungkin tak cukup bagi partners saya di CREMONA. Mereka lah yang benar-benar membuat CREMONA ada. Sahabat saya Rahmat Hidayat, Ressi Dyah Andriani, Reni Fatimatuz Zahroh, Ma'rifatul Hayati, Yudha Dwi Novanda, Putri Suciaty Gandani, Sebastian Antoni Toti, Syah Krisnadi, Fitra Mullina, Aishah Mahyarni Imran, Gita Yuliani, dan banyak lagi.


Kami persembahkan CREMONA edisi 13 "The Great Giant Sea Wall" kepada Indonesia

Semoga dapat terus berkarya dan dirasakan manfaatnya... Karena banyak mimpi saya yang belum tercapai untuk CREMONA.

Popular posts from this blog

Tanjung Lesung

Seni