Entah kenapa ya, museum di Indonesia itu kalau dikelola swasta bisa bagus banget. Salah satunya Museum Batik Danar Hadi . Kalau di Solo nyari kain batik di Pasar Klewer, sekali-kali belajar sejarahnya di sini. Posisinya berada di Jalan Arteri Slamet Riyadi. Masuk museum ini ada biayanya sekitar 35.000 Rupiah, beda jauh memang dengan harga museum yang dikelola pemerintah. Tapi... kualitas pemeliharaannya juga beda. Museum ini dilengkapi dengan ac, didampingi oleh pemandu jadi kita ga bisa muter-muter sembarangan, tidak boleh mendokumentasikan apapun selama di dalam, dan semua kain tidak boleh disentuh untuk menjaga kualitas kain. Ibu Danar Hadi dan Bapak sebagai pemilik, menyalurkan kecintaan beliau terhadap kain warisan Indonesia untuk dibagi ke masyarakat. Jadi museum ini masuk dalam list wajib dikunjungi kalau di Solo. Museum Batik Danar Hadi mengisahkan sejarah batik melalui jalinan warna dan motif yang terwujud dalam helai-helai kain batik yang indah. Tersaji 1.000 helai...
merupakan sebuah nama sebuah metode menggambar untuk menyelesaikan konstruksi batang statis tertentu dan sebuah kota indah di Italia sana. Namun, CREMONA bagiku merupakan sebuah kebanggaan. Sebuah karya anak bangga baktinya untuk masyarakat. CREMONA merupakan majalah keprofesian HMS-ITB sejak tahun 1960an, bentuk karya nyata mahasiswa teknik sipil ITB. Penuangan ide kebentuk tulisan jurnalistik dan ilmiah yang disajikan dalam suatu fisik majalah yang harapannya masyarakat lebih mengerti tentang ketekniksipilan. Dengan bahasa sederhanya namun tidak meninggalkan poin pentingnya. Dari brainstroming , penulisan, produksi, hingga distribusi, merupakan proses yang kami lalui sendiri. Merupakan suatu kerja tim yang kompleks dan sejujurnya kami buta akan hal tersebut. Namun tidak menjadi halangan, karena semua toh dapat dipelajari apabila kita ingin. Sebuah kehormatan selama sepuluh bulan saya diamanahkan sebagai ketua umum CREMONA 2013/2014, banyak sekali pelajaran yang saya dapat...
Ada cara yang cukup berbeda yang selalu ingin saya coba untuk menikmati indahnya daerah pegunungan Kota Batu, Jawa Timur. Kota Batu yang dahulunya merupakan kabupaten Kota Malang, menjadi kota yang maju sangat pesat. Karena banyaknya tempat wisata yang terdapat di Kota Batu, namun saya ingin menikmatinya dari udara dengan Paralayang. Lokasinya terdapat di Gunung Banyak, Batu. Akses menuju ke lokasi juga sangat mudah, dengan mengikuti petunjuk yang diberikan. Tidak memerlukan pengalaman untuk mencoba maik paralayang ini karena dapat dipandu oleh instruktur yang berpengalaman atau terbangnya berdua alias tandem. Jadi tidak ada yang harus ditakutnya untuk mencoba permainan ini, karena cukup aman. Harganya Rp 350.000,00 sudah termasuk perlengkapan, sertifikat, asuransi, dan ojek dari tempat landing ke tempat semula. Karena permainan ini mengandalkan angin, jadi sebaiknya datang jangan saat hujan. Waktu yang paling baik pagi atau sore agar tidak terlalu panas saat terbang dan dapat me...