Wanderlust

"don't let others define you" 
- famous proverb

Solo trip buat wanita? Kenapa ga? Satu kata yang diperlukan, BERANI. Yang penting berani dulu. Soal ketipu, kriminal, sex harassment, hal-hal yang ngeri itu memang ada. Tapi kalau niat kita baik, Insha Allah kita dijaga.

Aku suka sekali jalan-jalan. Suka. Sekali. Dan itu perlu ditegaskan. Dan aku suka orang yang sejiwa. Dan saat orang itu hilang, tentu jadi berbeda. Tapi tidak merubahku. Aku tidak akan berhenti hanya karena kehilangan.

Ini perjalananku, sebenernya sih emang sudah biasa sendiri, tapi memutuskan jalan-jalan yang tidak biasa sendiri itu. Kenapa tidak biasa? Mana ada daerah lain yang menjadikan pemakaman suatu yang sakral dan dibuatkan pesta seluar biasa Tana TorajaWow, after done, I proud of my self. Super duper bonek. Jalan-jalan sendiri supaya efisien itu harus buat riset, buat itinerary, buat planning yang detail. Kalau mau buat yang santai bisa aja sih, tapi kalau kalian punya waktu yang lebih.

Sabtu pagi sudah berangkat dari kota asal ke Makassar. Karena tidak asing dengan kota ini, saya sedikit percaya diri, karena traveling datang di kota ini, you should be pretend be a local, likes Jakarta sih. Langsung menuju ke tempat pemesanan taksi, dan hanya mau pesen taksi yang paling terkenal, Taksi Bosowa. Turun di pool bis Primadona (bis ekskutif Makassar - Toraja) lalu sambung dengan grab car/go car biar lebih murah. Pilih seat sesuai dengan budget ya, ada harga 190.000 sampai 300,000. Saran pilih tengah-tengah dan enaknya tempat duduknya susah disesuaikan dengan gender apabila berpergian sendiri. Bagi saya yang berbadan kecil yang gampang nyaman dimana pun, merasa penuh aja dengan kursi super besar dengan selimut, dan bandal, tapi ini bis ternyaman secara umum.

Siang kalau tidak ada kegiatan bisa wisata kuliner Coto Nusantara, Jalan-jalan ke Benteng Rotterdam, isi perut di Sop Konro Karebosi, atau santai sore di Pantai Losari sambil nyemil pisang epe dan palu butung. Tapi harus kembali jam 8 malam di pool yang sama tempat pemesanan tiket tadi, spare waktu ya, karena traffic Makassar tidak jauh beda dengan kota besar di Jawa.

Berangkat jam 9 malam dan sampai di Toraja sekitar jam 6 pagi. So, trip ini hemat karena tidak ada biaya akomodasi haha. Sampai di tujuan saya yang sudah tanya-tanya dengan crew bis buat sewa kendaraan. Eh ditawarin ada yang nganter sampai sana dengan tour guide local. Kalau sewa motor 200rb (sendiri) atau dengan mobil 500rb (dianter dan dijelaskan). Hoho langsung sikat! Prinsipku selama itu untuk bantu teman (teman satu Indonesia), jangan terlalu perhitungan.

Ke'te' Kesu'
Ke' te' Kesu' terletak di kecamatan Kesu'. Objek wisata ini merupakan kompleks perkampungan adat tua di Toraja yang memiliki sejumlah rumah tradisional (Tongkonan), lengkap dengan lumbung padi berukir (Alang Sura'). Tongkonan yang berada di Ke'te Kesu berasal dari leluhur Ruang Ri Kesu' dan merupakan salah satu Tongkonan Layuk tua di Toraja yang memiliki peran dan fungsi sebagai sumber pemerintahan dan kekuasaan adar di wilayahnya pada masa lalu.
Daya tarik utama dari objek wisata ini adalah Tongkonan Tua, Alang Sura' dan kompleks pemakaman yang telah berumur ratusan tahun yang di dalamnya terdapat kuburan gantung, kuburan dalam gua alam (liang lo'ko'), kuburan modern (patane), dan peti mati tradisional yang dihiasi dengan ukiran (erong). Erong bentuk kepala babi diperuntukkan bagi jenazah perempuan, dan kepala kerbau untuk jenazah laki-laki. Inilah bentuk erong pertama dan kemudian berkembang bentuk-bentuk lainnya. Ada banyak tulang dan tengkorak dalam erong. Juga terdapat patung (tau-tau) dari jenazah yang dikuburkna di sini.
source: papan  pariwisata Toraja



happy soul




Londa
Pegunungan Karst yang disulap menjadi kuburan dimana mayat-mayat orang yang sudah mati diletakkan di dalam peti yang berada di lubang batu. Semakin tinggi lokasinya, semakin tinggi derajatnya di desa tersebut. Untuk menuju lokasi, kita mengelilingi lapangan yang cukup luas, jadi lumayan jalan kaki.



   
details


Lemo
Kalau ini lokasinya juga bisa jalan-jalan dan dimanjakan dengan pemandangan sawah. Di Tana Toraja, semua kegiatan mengenai leluhur mereka harus menjalani ritual melalui upacara. Dari perletakan boneka yang menyerupai sang mayat ketika hidup, penggantian pakaian sang mayat, penggantian pakaian sang boneka. Upacaranya sendiri tidak main-main, yang dikorbankan beberapa kerbau, sapi, yang harganya fantastis. Konon, ada warga desa ini yang menaruh boneka orang tuanya yang telah meninggal di tebing karst, walaupun sudah di beritahu warga yang lain, tapi tetep nyeyel,akhirnya sang warga tersebut meninggal dunia tak lama setelah itu tanpa sebab.


kain tenun Toraja


the doll di atas kiri

Bori' Kalimbuang

Berada di Kecamatan Sesan, objek wisata ini merupakan sebuah rante, tempat pelaksanaan upacara adat pemakaman tingkat tinggi bagi orang Toraja. Di lokasi ini terdapat 102 buah menhir (simbuang batu) yang berdiri tegak sebagai penanda dari setiap upacara pemakaman yang diadakan di areal rante. Meskipun ukurannya berbeda, menhir-menhir tersebut memiliki nilai adat yang sama. Menhir atau simbuang batu hanya dapat dipasang apabila ada seorang pemuka masyarakat yang meninggal dan diupacarakan secara adat dalam tingkat Rapasan Sapurandanan (kerbau yang dipotong minimal 24 ekor.

Rante Kalimbuang ini mulai digunakan untuk upacara pemakaman pada tahun 1617 dan tetap dipakai sampai saat ini. Tidak jauh dari tempat ini, juga terdapat kuburan pahat (liang paa') dan tau-tau. Namun ketika dilakukan pemugaran pada tahun 1992, tau-tau yang ada di Bori' hilang dicuri. Pada area di belakang rante juga terdapat kuburan bayi (passiliran pia) dalam pohon yang masih hidup. Daya tarik utama dari objek wisata ini adalah rante, simbuang batu, liang paa' dan passilliran pia.

source: papan pariwisata Toraja



pohon untuk mayat bayi

Tinimbayo

merupakan bukit yang berada di kaki gunung Sesean. Jalan yang dilewati Tinimbayo merupakan jalan yang digunakan untuk mencapai lokasi objek wisata Batutumonga. Tinimbayo terletak di ketinggian 1348 mdpl. Pemandangan yang disajikannya begitu indah dan dari ketinggian ini pula kita dapat menyaksikan kota Rantepao. Daya tarik utama dari objek wisata Tinimbayo adalah panorama alam Toraja yang indah dan menakjubkan.

source: papan  pariwisata Toraja


Kota Rantepao

di sini ada pusat pembelian oleh-oleh sekaligus tempat menenunnya.




Selepas lelah, kita bisa mencicipi kopi Toraja yang kuat dan asam menunggu jam 9 malam bis berangkat ke Makassar.

ps: you can email me for itinerary or my travel budget

Popular posts from this blog

Solo

Tanjung Lesung